Rabu 23 Mar 2016 18:25 WIB

Besok, Kejati Jatim Tunggu Kehadiran La Nyalla

Rep: Andrian Saputra/ Red: Citra Listya Rini
Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kejaksaan Tinggi Jawa Timur kembali melayangkan surat panggilan pemeriksaan kedua terhadap tersangka La Nyalla Mattalitti. Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejati Jatim, Romy Arizyanto, mengatakan surat tersebut telah dilayangkan sejak Senin (21/3).

"Jadi besok semestinya dia (La Nyalla) datang, karena suratnya sudah dikirim," kata Romy saat ditemui Republika.co.id di Gedung Kejati Jatim pada Rabu (23/3).

Diketahui pada panggilan sebelumnya, La Nyalla tidak hadir. Melalui advokatnya ia mengirimkan surat permohonan penundaan pemeriksaan kepada Kejati Jatim lantaran adanya proses pengajuan praperadilan yang dilayangkan ke Pengadilan Negri Surabaya.

Kendati demikian, Romy menjelaskan sebagaimana Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHAP) jika dua kali tidak tersangka tidak memenuhi panggilan, maka pihaknya dapat mengambil tindakan dengan pemanggilan paksa.

"Aturannya memang menyebutkan kalau dua kali tidak datang, tapi kita lihat apa sampai tiga kali pemanggilan dan kalau tidak datang juga maka ada penjemputan nantinya," ujarnya.

Sementara itu berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pengadilan Negri Surabaya, sidang praperadilan atas pemohon La Nyalla Mattalitti akan digelar pada Rabu (30/3).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement