REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi mengatakan, dua jenazah yang tewas dalam kontak tembak antara aparat keamanan dengan kelompok teroris di Poso adalah warga Bima dan Uighur, Cina.
Keduanya tewas tertembak di daerah Rompo, Napu, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, sekitar pukul 10.30 WITA, Selasa (22/3).
"Dua jenazah itu yakni Tiger alias Anto alias Isak asal daerah Bima dan Joko alias Turang Ismail warga negara asing asal Uighur," katanya di Palu, Rabu (23/3).
Menurut dia, jenazah Turang Ismail saat ini masih berada di RS Bayangkara Palu, sementara satu jenazah atas nama Tiger alias Anto alias Ishak sudah dimakamkan di Palu. Identitas jenazah dapat diketahui setelah salah seorang anggota kelompok Santoso berinisial SH yang ditangkap aparat di Pegunungan Napu membantu polisi mengenali kedua jasad itu.
Selain penemuan jenazah, tim gabungan operasi Tinombala juga menemukan tiga buah bom aktif dan dua plastik bahan makanan. "Keduanya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), yang bergabung bersama kelompok Santoso cs," ujarnya.
Ia mengatakan, kepolisian terus mengejar dan mempersempit ruang gerak kelompok radikal pimpinan Santoso tersebut. "Saya baru pulang dari Napu untuk memberikan keterangan lanjutan kepada wartawan hari ini," katanya.
Sementara itu, Tiger alias Anto alias Ishak dimakamkan di Palu dengan pertimbangan kondisi jenazah yang sudah tidak utuh. Tiger diperkirakan sudah meninggal beberapa hari sebelumnya.