Rabu 23 Mar 2016 19:58 WIB

Djarot: Taksi Konvensional Harus Berbenah Diri

Demonstran tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) melakukan aksi unjukrasa didepan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Demonstran tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) melakukan aksi unjukrasa didepan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta taksi konvensional segera melakukan pembenahan. Sehingga mampu bersaing dengan layanan transportasi berbasis aplikasi online atau daring.

"Taksi-taksi konvensional harusnya segera berbenah diri. Dengan begitu, taksi konvensional siap menghadapi perrsaingan dengan transportasi online," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (23/3).

Menurut dia, dengan semakin berkembangnya teknologi, terutama teknologi aplikasi, masyarakat saat ini lebih menyukai layanan transportasi berbasis aplikasi onle yang lebih murah, aman, nyaman dan cepat.

"Saat ini, ada perubahan yang mendasar dalam memberikan layanan transportasi kepada konsumen. Perubahan itu disebabkan maraknya perkembangan teknologi aplikasi untuk transportasi," ujar Djarot.

Oleh karena itu, dia menuturkan sudah saatnya perusahaan-perusahaan taksi konvensional yang ada di Jakarta mulai mengantisipasi perubahan kebutuhan transportasi warga. "Yang diharapkan oleh konsumen pengguna jasa angkutan umum di Jakarta saat ini adalah layanan transportasi yang mudah, murah, cepat, nyaman dan aman. Makanya, perusahaan taksi konvensional jangan takut berubah," tutur Djarot.

Meski demikian, mantan Wali Kota Blitar itu tetap meminta agar layanan transportasi berbasis aplikasi daring yang banyak beroperasi di Jakarta saat ini mematuhi aturan-aturan yang berlaku. "Intinya, semua transportasi harus ikut aturan yang berlaku, di antaranya berbadan hukum, lulus uji kir dan sebagainya. Sehingga, persaingannya bisa berjalan dengan fair (adil) dan seimbang," ungkap Djarot.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement