Rabu 23 Mar 2016 21:17 WIB

Masyarakat yang Paling Berkuasa Soal Transportasi

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Bentrok sopir taksi dan gojek di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (22/3)
Foto: Antara Foto
Bentrok sopir taksi dan gojek di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (22/3)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam persaingan antara angkutan reguler dan online, rakyatlah yang dianggap paling berkuasa, bukan pemerintah. Rakyat sebagai konsumen tidak bisa diatur-atur dan berhak menentukan transportasi mana yang akan digunakannya.

Sejauh ini, masyarakat lebih menyukai transportasi berbasis aplikasi online dibanding yang reguler. Ada lima kelebihan transportasi online.

“Masyarakat menyukai transportasi yang tepat waktu, cepat, mudah, aman, dan murah. Sementara transportasi konvensional belum bisa memenuhi lima hal itu,” ujar sosiolog dari Univesitas Ibnu Chaldun Musni Umar kepada Republika.co.id, Rabu (23/3).

Menurut dia, polemik antara transportasi reguler dan online merupakan konflik antara mereka yang mengikuti perubahan zaman dengan mereka yang tetap menggunakan cara-cara lama. Hal ini menyebabkan transportasi reguler mulai terkalahkan oleh keberadaan transportasi online.

Pemerintah harus menengahi polemik ini. Untuk menyelamatkan pengemudi dan perusahaan yang beroperasi baik secara reguler maupun online, pemerintah harus hadir.

“Pemerintah harus melindungi seluruh pihak yang berkompetisi. Yang online jangan diblokir, namun yang konvensional juga terlindungi,” kata Musni.

Cara tersebut diharapkan dapat memecahkan persoalan rumit yang sedang terjadi saat ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement