REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga mulai merahasiakan tahapan komunikasi dengan federasi sepak bola dunia atau FIFA terkait dengan penyelesaian polemik sepak bola nasional.
"Saya mohon maaf kepada pers tidak bisa bicara banyak karena apa yang kami lakukan bila diungkapkan ke publik, mereka (PSSI) pasti menyiapkan antisipasi sampai dua hingga tiga langkah ke depan," kata Menpora Imam Nahrawi di Kemenpora, Jakarta, Rabu (23/3).
Polemik persepakbolaan nasional hingga saat ini memang masih dalam tahap penyelesaian. FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia juga terus memantau perkembangan Indonesia yang saat ini mendapatkan sanksi atau dikucilkan dari persepakbolaan dunia.
Dengan posisi ini, Kemenpora terus melakukan komunikasi dengan FIFA dan bahkan akan melakukan audiensi secara langsung dengan lembaga yang dipimpin oleh Gianni Infantino. Hanya saja, FIFA melalui suratnya meminta Kemenpora mengajukan materi yang akan dibahas pada pertemuan tersebut.
Terkait dengan surat balasan ke FIFA, dua sumber di Kemenpora berbeda pendapat. Menpora Imam Nahrawi menegaskan jika surat balasan yang berisi poin-poin yang akan dibahas sudah dikirim. Namun, orang nomor satu di Kemenpora itu belum menjelaskan dengan detail.
"Pemerintah menyampaikan semua fakta-fakta yang ada di lapangan seperti yang terjadi selama ini," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto menyatakan jika draf surat balasan ke FIFA baru disiapkan dan masih menunggu ditandatangani oleh Menpora Imam Nahrawi. "Draf surat memang sudah selesai, tinggal ditandatangani saja," katanya saat dikonfirmasi sebelumnya.
Meski draf surat balasan ke FIFA sudah jadi, kata dia, pihaknya belum bisa menyampaikan siapa saja yang akan menjadi wakil pemerintah yang akan melakukan audiensi secara langsung dengan FIFA karena semuanya belum ditetapkan.