REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sepanjang 2015, Dinas Kebakaran Kota Bekasi, Jawa Barat, menangani 162 kasus kebakaran.
"Mayoritas penyebabnya karena kelalaian manusia, seperti korsleting listrik, percikan api dan lainnya," kata Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Bekasi,?Tedi Hafni di Bekasi, Rabu (23/3).
Kasus kebakaran tersebut mayoritas terjadi pada unit bangunan rumah pertokoan, dan rumah tempat tinggal. "Paling banyak rumah tempat tinggal. Terutama rumah sepi permanen yang bahan materialnya mudah terbakar," katanya.
Menurut dia, kebakaran itu tidak lepas dari pengaruh musim kemarau panjang pada 2015 karena banyak bahan material yang mudah terbakar menjadi penuyulut api. Salah satunya melanda lingkungan Tempat Pembuangan Akhir sampah Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang.
Kebakaran sampah di lokasi melanda dua zona akibat gas metana yang terbakar sinar matahari dan menimbulkan kepulan asap yang cukup tebal. "Untuk korbannya kami tidak mencatat secara detail, kami hanya mencatat jumlah insiden kebakarannya," ujar dia.
Dikatakan Tedi, kasus kebakaran pada awal 2016 diprediksi akan menurun karena musim hujan. "Dari Januari hingga Maret 2016 kasusnya baru 16 bangunan yang terbakar," ucap dia.