REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pengrajin perak dan batik dari Yogyakarta melalui Pemda DIY diundang untuk mengikuti festival kebudayaan Indonesia di Australia Selatan yang kebetulan tema kali ini Pengrajin dan Kerajinan. Sehingga yang diundang pengrajin.
Hal itu dikemukakan Konsulat Jenderal New South Wales, Queensland dan South Australia Yayan GH.Mulyawan usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X Di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta , Rabu (23/3).
Menurut Yayan, pengrajin yqng diundang khusus dari DIY karena Yogyakarta memiliki tradisi yang sangat panjang yang dikenal di Australia dan negara bagian lainnya. Yogyakarta dikenal tidak hanya budayanya yang tinggi, melainkan juga keahlian dan keampuannya dibidang industri kreatif.
Festival tersebut diselenggarakan Australian Indonesia Association bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Indonesia untuk New South Wales, Queensland dan South Australia. "Masyarakat Australia sangat ingin mengenal lebih dekat budaya Yogyakarta. Karena itu berharap masyarakat Australia dapat diikutkan dalam demo pembuatan batik dan kulit," kata dia.
Dikatakan Yayan dalam pertemuan dengan Gubernur DIY juga dibahas kerjasama antara Yogyakarta dengan perguruan tinggi di negara bagian Queensland, diantaranya di bidang peternakan, pertanian, serta pengembangan digital ekonomi. Di samping itu juga pengembangan program capacity building. "Saat ini tahap penjajakan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat peta jalan sudah bisa diidentifikasi dengan segera ditindaklanjuti dengan tim dari Pemda DIY," harap dia.