Kamis 24 Mar 2016 03:33 WIB

Bekas Penambangan Pasir Bisa Disulap Jadi Wisata Ekologi

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Penambang pasir di Panyarangan.
Foto: istimewa
Penambang pasir di Panyarangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan rahasia lagi penambangan pasir ilegal akan merusak lingkungan. Hal ini pula terjadi di Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Heni Sri Sundari dari Komunitas Jaladara menilai rusaknya lingkungan di sana dibebabkan oleh penambangan ilegal sudah pada taraf yang menyeramkan.

Nominator 30under30Asia versi majalah Forbes ini berinisatif mengajak anak-anak di lingkungan Kampung Panyarang Kidul, Panyarang Tengah, dan Panyarang Lebak untuk menanam 1000 pohon.

“Nah nanti kita mau menanam 1000 pohon. Sebelumnya kita sudah menanam 200 pohon. Targetnya kita mau recovery lingkungan dengan menanam 1 juta pohon di lokasi-lokasi bekas tambang ini,” katanya, Kamis (24/3).

Memutus Kemiskinan di Kampung Janda

Mantan TKI ini berpendapat kerusakan ekosistem di desa sudah dalam taraf yang menakutkan. Maka ia juga mengajak wisatawan dan pelancong untuk ikut perpartisipasi membantu warga Panyarang dan kampung sebelahnya Saitem. Mereka akan diajak untuk menanam 1000 pohon dalam acara Kampung 1000 Cahaya yang diinisiasi oleh Heni.

Heni mengatakan misinya untuk desa ini sangat sederhana. Yaitu memutus rantai regenerasi penambang liar dengan memberikan anak-anak edukasi dan kesempatan untuk sekolah lebih tinggi dengan beasiswa. Ia juga sedang merancang program pemberdayaan ekonomi warga sebagai para penambang pasir dengan desa wisata.

“Sebelumnya kami berhasil dengan desain desa wisata di Jampang, Wisata Pendidikan Pertanian Jampang berhasil membuat para petani mendapatkan penghasilan lebih dari pertanian dengan adanya wisata. Ibu-ibu petani juga bisa menjual kudapan lokasi kepada pengunjung serta kerajinan untuk oleh-oleh,” kata Heni.

Heni menjelaskan galian bekas penambangan sudah jadi danau-danau, karena terisi air. Rencananya ia ingin membuat danau-danau tersebut menjadi tempat  wisata ekologi. Ia mengatakan selain bisa camping, pengunjung dapat ikut menanami pohon di pinggir-pinggir danau.

“Pohonnya dibeli dari warga. Jadi kami akan membina mereka untuk melakukan usaha pembibitan pohon yang di cocok ditanam di lahan-lahan bekas galian,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement