REPUBLIKA.CO.ID, BUJUMBURA -- Sebanyak 21 orang dari kelompok suku minoritas Twa meninggal akibat kelaparan sejak Januari tahun ini. Burundi News Agency, Rabu (23/3) melansir suku Twa adalah suu yang tinggal di Ruganirwa di Provinsi Muyinga, 200 kilometer di sebelah timur-laut Ibu Kota Burundi, Bujumbura.
Kantor berita itu melaporkan orang-orang dari kelompok minoritas Twa, yang tinggal di Wilayah Ruganirwa menghadapi kemiskinan parah dan sama sekali tak ada tanah yang bisa ditanami pohon.
Warga Suku Twa menghadapi kekurangan pangan serius dan ditampung di rumah yang tak layak. Menurut kantor berita milik negara itu, sampai awal Maret, 12 orang telah tewas akibat penyakit yang berkaitan dengan kelaparan. Kini jumlah korban kelaparan telah naik jadi 21.
Pemerintah di Provinsi Muyinga telah mulai mengumpulkan bantuan makanan guna membantu korban kelaparan. Program Pangan Dunia (WFP) juga telah memutuskan untuk membagikan makanan kepada korban, dan menambahkan operasi pembagian makanan buat warga Twa --yang tinggal di Ruganirwa-- akan memerlukan waktu tiga bulan.
Kekurangan makanan di Ruganirwa dilaporkan telah diakibatkan oleh perubahan iklim, yang melanda musim tanam sebelumnya. Burundi memiliki tiga kelompok suku --kelompok Hutu, Tutsi dan Twa. Tapi kelompok minoritas Twa tidak termasuk dalam kategori pekerja keras di Burundi serta Wilayah Danau Raya Afrika, tempat suku Twa tinggal.