Kamis 24 Mar 2016 12:12 WIB

Bandara Tarakan Lebih Bagus dari Yogyakarta, Ini Kata Menhub

Rep: Dyah ratna meta novia/ Red: Winda Destiana Putri
Bandara Juwata Kaltara Baru
Foto: Kaltara
Bandara Juwata Kaltara Baru

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, dulu wilayah perbatasan dianggap sebagai beranda belakang.

Sekarang perbatasan seperti Kalimantan Utara (Kaltara) dianggap sebagai beranda depan, untuk itu bandara dibangun menjadi jauh lebih bagus seperti Bandara Juwata, Tarakan.

"Beberapa waktu lalu Gubernur DIY  main ke tempat saya, beliau kemudian melihat gambar Bandara Juwata dan bertanya, ini bandara di Tarakan? Kok lebih bagus daripada di Yogya? Saya jawab saja, lebih muda, lebih cantik, ya nanti Yogya setelah ini," katanya seraya tertawa, Rabu, (23/3).

Artinya, terang Jonan, pemerintah juga fokus pada daerah perbatasan. Pemerintah tak membedakan antara provinsi baru dengan sudah besar.

Wilayah perbatasan dengan negara lain seperti Kaltara sekarang dianggap sebagai beranda depan. Sebab tetangganya Malaysia ada di depan.

"Jangan sampai nanti negara tetangga jalannya mulus, gedungnya bagus, masak perbatasan di Indonesia jalannya jelek, gedungnya jelek. Jangan sampai ketimpangan makin besar di perbatasan," ujar Jonan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement