REPUBLIKA.CO.ID, BeKASI -- Polresta Bekasi Kota menyiapkan pengamanan jelang libur panjang Paskah 2016. Libur Paskah yang jatuh pada Jumat (25/3) diiringi libur akhir pekan dipastikan bakal meningkatkan volume kendaraan.
Warga masyarakat diperkirakan bakal memanfaatkan momentum libur panjang ini untuk mudik, berkunjung ke tempat wisata, serta beribadah di gereja bagi umat Nasrani. Kondisi itu memicu peningkatan volume kendaraan pada ruas-ruas jalan nasional dan jalan tol dalam kota keluar Jakarta. Demikian pula, akses kendaraan di sekitar obyek wisata dan gereja.
Terkait hal itu, Polresta Bekasi Kota menyiapkan beberapa langkah antisipasi. "Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan berupa rekayasa lalu lintas, pemantauan terhadap pergerakan lalu lintas melalui RTMC, membatasi operasional ranmor besar, sebelum pukul 22.00 WIB," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Puji Astuti, di Bekasi, Kamis (24/3).
Iptu Puji melarang kendaraan parkir di bahu jalan terutama sekitar rest area, menyiapkan rute-rute alternatif, serta optimalisasi peran media. Menurut dia, Polresta Bekasi Kota juga menyiapkan rencana-rencana tindakan pada tahap kontijensi.
Tahap kontijensi (keadaan luar biasa) 1 ditandai dengan indikator antrian kendaraan pada gerbang tol/ rest area sampai dengan mencapai 1-5 KM. Polisi akan bertindak membantu transaksi (jemput kendaraan) pada tiap gerbang tol/gerbang transaksi dan atau melakukan buka tutup rest area, serta menurunkan tim untuk mengurai lalu lintas.
Tahap kontijensi 2 ditandai dengan indikator antrian menjelang rest area lebih dari 5 KM, terganggunya kanseltibcar lantas, laju kecepatan 0-5 km/jam, serta pertimbangan dari tim pengkaji. Tim gabungan akan bertindak seperti kontijensi tahap 1, melakukan contra flow, dan buka tutup exit tol.
"Tahap kontijensi 3 terjadi dalam situasi gabungan kontenjensi 1 dan 2. Petugas gabungan akan melakukan pengalihan arus kendaraan dari jalan tol ke ruas jalan arteri," tambah Iptu Puji.
Pengamanan akan dilaksanakan dari tanggal 24 Maret sampai dengan tanggal 27 Maret 2016, melibatkan personil Polri, Dishub, Satpol PP, Jasa Marga dan pihak terkait lainnya. Total personil pengamanan gabungan sebanyak 500 dari TNI, Polri, Pol PP, Dishub dan Dinkes, serta bantuan BKO pasukan Dalmas Polda Metro Jaya sebanyak 1 SSK dan Brimob Polda Metro Jaya 1 SSK.