REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Biro Pariwisata Taiwan untuk Kuala Lumpur, Malaysia, David Tsao, mengatakan Taiwan gencar mempromosikan pariwisata ramah wisatawan Muslim melalui industri perhotelan dan restoran. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan bagi umat Islam dan meningkatkan jumlah wisatawan.
"Kami terus berupaya meningkatkan lingkungan yang ramah bagi teman kami, Muslim. Saat ini, Taiwan memiliki 87 industri perhotelan dan restoran yang bersertifikat menyediakan lingkungan ramah bagi umat Muslim," katanya di sela-sela lokakarya Pariwisata Taiwan 2016 di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (23/3) malam.
Dia mengatakan, pihaknya mengutamakan kebutuhan dan kenyamanan umat Islam, salah satunya makanan. Untuk itu, restoran menyediakan berbagai makanan halal sehingga umat Muslim akan merasa lebih nyaman saat bepergian ke Taiwan tanpa perlu khawatir akan makanan.
Pariwisata ramah wisatawan Muslim menjadi salah satu fokus perhatian dan pengembangan dalam negeri karena kurang lebih 1,4 miliar orang di dunia menganut agama Islam. Menurut dia, jumlah umat Islam yang begitu besar dapat menjadi sasaran pasar dalam industri pariwisata sehingga dapat meningkatkan perekonomian dalam negeri.
Selain itu, dia mengatakan ada enam masjid yang dibangun di lima kota di Taiwan, di antaranya dua di Taipei. Kemudian, kamar-kamar hotel juga dilengkapi tanda kiblat yang memberikan petunjuk arah shalat umat Islam dan sarapan juga makan malam halal di hotel. Bandar udara juga menyediakan mushallah bagi umat Muslim untuk beribadah.
Dia menambahkan kamar mandi di hotel-hotel juga mengalami perubahan dengan ada air untuk mengambil air wudhu sebelum menunaikan ibadah shalat, yang mana sebelumnya tidak ada.