REPUBLIKA.CO.ID, SHUOZHOU -- Kecelakaan terjadi pada Rabu (23/3) malam di sebuah penambangan di Kota Shuozhou, di Provinsi Shanxi. Insiden tersebut menewaskan 19 pekerja tambang.
Aljazirah melaporkan, Kamis (24/3), ada 129 pekerja tambang saat kejadian berlangsung dan 110 di antaranya berhasil melarikan diri. Penyebab kecelakaan belum diketahui hingga saat ini.
Selama ini, Pemerintah Cina telah melakukan upaya untuk memperbaiki kondisi keamanan di penambangan Cina yang merupakan salah satu paling tempat mematikan di dunia. Ada upaya pihak berwenang mengadili eksekutif perusahaan penambangan yang dianggap lalai terhadap standar keselamatan.
Insiden kecelakaan dalam penambangan bukan kali ini saja terjadi. Awal bulan lalu, di Provinsi Jilin setidaknya 12 orang tewas setelah kebocoran gas di sebuah tambang batu bara.
Pemerintah mengatakan, perbaikan keamanan telah mengurangi jumlah kematian dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan, kematian akibat kecelakaan tambang pada 2014 adalah 930 jiwa. Pada 2002, sebanyak 7.000 orang tewas dalam kecelakaan tambang.
Baca juga, Heboh Serangan Belgia, di Mana Kalian Saat Serangan Turki?