REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan bom di Brussels menguncang Belgia dan menyebabkan setidaknya 31 orang meninggal dunia. Bahkan teror bom yang terjadi di bandar udara Brussels dan stasiun Metro ini membuat laga internasional tim nasional Belgia melawan Portugal harus dipindah.
Terkait hal itu, pemrintah Indonesia harus wadapada saat menggelar Asian Games pada 2018, mendatang. "Kita akan lebih konsen dalam tingkat keamanan. Apalagi kita tuan rumah Asian Games 2018," kata Juru Bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S Dewa Broto pada Kamis (24/3).
Gatot menambahkan, pada perhelatan Asian Games 2018 mendatang, tamu-tamu penting serta atlet dari seluruh Asia akan bertandang ke tanah air. Untuk mengantisipasi keamanan, Kemenpora akan membentuk deputi khusus yang menangani keamanan. "Terus keamanan bakal berdiri sendiri dan dikasih wewenang penuh. Sebelumnya security masuk ke dalam salah satu deputi, tapi nanti dia akan berdiri sendiri," kata Gatot.
Menurut Gatot, hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah Indonesia dalam menanggapi keamanan tingkat tinggi event internasional. Meski demikian, Indonesia tak membutuhkan bantuan keamanan dari luar untuk mengawal pagelaran Asian Games 2018.
Kemenpora masih percaya terhadap keamanan Indonesia sendiri. "Kita juga bisa mengamankan KTT Apec, ini bukti kalau kita bisa," kata Gatot.