Kamis 24 Mar 2016 19:59 WIB

Rizal Ramli: Kilang Blok Masela di Darat Untungkan Rakyat

Menko Bidang Kemaritiman  Rizal Ramli
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menegaskan pihak yang paling diuntungkan dari keputusan pembangunan kilang Blok Masela di darat adalah rakyat Indonesia.

"Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah... Yang paling diuntungkan dari semua ini adalah rakyat Indonesia," kata Rizal di sela pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Belanda di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (24/3).

Menurut Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu skema pembangunan kilang di darat (onshore) yang direkomendasikannya akan lebih menguntungkan. Pasalnya, dengan dibangun kilang gas alam cair (LNG) di darat, pihaknya mengklaim akan tercipta pusat industri baru setara dengan kota Balikpapan.

"Karena kalau kita cuma sedot gas, diekspor pakai 'floating' (kilang terapung), setahun hanya dapat 2,5 miliar dolar AS. Tapi kalau kita bikin kota Balikpapan baru, 90 kilometer dari situ, bisa bikin industri pupuk, petrokimia, setahun Indonesia bisa dapat 6,5 miliar dolar AS. Dua kali (lipat) manfaatnya dari (kilang) terapung," katanya.

Belum lagi, kata Rizal, dampak langsung yang bisa dirasakan masyarakat sekitar Blok Masela adalah terbukanya lapangan kerja baru sehingga dapat mendorong perekonomian setempat. "Rakyat di situ bisa bikin restoran, taksi. (Kalau di laut), masak di laut pakai taksi?" ujarnya.

Lebih lanjut, mantan Kepala Bulog itu mengatakan rakyat Indonesia, khususnya Maluku, mengaku senang atas keputusan yang diambil Presiden.

"Rakyat Maluku senang sekali. Banyak yang SMS saya, bilang mereka terharu. Mereka gembira ternyata Presiden Jokowi sungguh-sungguh melaksanakan konstitusi agar sumber daya alam sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia," pungkasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement