REPUBLIKA.CO.ID, LONDON —- Seorang pria Inggris memicu kemarahan publik lantaran cuitannya di Twitter mengumbar kebencian terhadap komunitas Muslim pascaterjadinya serangan Brussels, pekan lalu. Atas ulahnya tersebut, lelaki yang diketahui bernama Matthew Doyle itu kini ditahan oleh polisi.
“Saya berpapasan dengan seorang wanita Muslimah di Croydon, kemarin. Saya pun meminta penjelasannya mengenai tragedi Brussels. Perempuan itu mengatakan, ‘(Insiden Brussel) itu tidak ada hubungannya dengan saya’. Bagi saya, itu adalah sebuah jawaban yang penuh kebohongan,” tulis Doyle lewat di laman Twitter yang ia unggah pada Rabu (24/3) waktu setempat.
Cuitannya itu kemudian menuai reaksi kemarahan dari publik Inggris. Ia pun segera menjadi bulan-bulanan dari sejumlah pengguna media sosial di negaranya sendiri.
Tidak terima dengan kecaman dari masyarakat dunia maya, Doyle pun membela diri. Di beberapa postingan berikutnya di Twitter, ia mengaku marah dan emosi kepada kaum Muslim. Lewat akun @MatthewDoyle31, pria itu menulis, “Tanah Inggris hanya untuk bangsa Inggris, tidak ada toleransi ancaman Islam untuk bangsa kita.”
Seorang juru bicara polisi di Inggris mengatakan, Doyle ditangkap di rumahnya yang berada di kawasan Croydon, selatan London, pada Rabu (23/3) karena dicurigai menghasut kebencian rasial di media sosial. Menurut informasi yang dihimpun dari sejumlah media luar negeri, Doyle bekerja sebagai eksekutif di bidang hubungan masyarakat (humas).