Jumat 25 Mar 2016 04:46 WIB

Milad, Lesbumi PBNU Formulasikan Tujuh Strategi Kebudayaan

ilustrasi
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati hari lahirnya yang ke-54, Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) memformulasikan tujuh strategi kebudayaan nusantara. Strategi kebudayaan tersebut diberi nama "Saptawikrama".

Wakil Ketua Lesbumi PBNU Chandra Malik mengungkapkan program dan strategi kebudayaan Saptawirakrama dirancang khusus untuk menghadapi krisis multi-bangsa yang tengah berlangsung akibat globalisasi. Semua krisis tersebut, menurutnya, berujung pada pengerdilan bangsa sendiri.

"Bangsa kita pada gilirannya mulai kehilangan rasa guyub, gotong-royong, dan kemandirian. Segenap identitas yang kita miliki pun tercerabut," tuturnya ketika berpidato dalam acara peringatan milad Lesbumi di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (24/3).

Adapun tujuh strategi kebudayaan Lesbumi, kata dia, pertama, adalah menghimpun dan mengonsolidasikan gerakan berbasis adat istiadat, tradisi, dan budaya nusantara. Kedua, mengembangkan model pendidikan sufistik yang berkaitan erat dengan realita di tiap satuan pendidikan.

"Terutama yang dikelola lembaga pendidikan formal, yakni Maarif dan Rabithah Ma'ahid Islamiah (RMI)," jelas Chandra.

Ketiga, lanjutnya, membangun wacana independen dalam memaknai kearifan lokal dan budaya Islam nusantara secara ontologis maupun epistimologis keilmuan. Keempat, menggalang kekuatan bersama sebagai anak bangsa yang bercirikan Bhineka Tunggal Ika untuk merajut kembali peradaban maritim nusantara.

Kelima, menghidupkan kembali seni budaya yang beragam dalam ranah Bhineka Tunggal Ika. "Berdasarkan nilai kerukunan, kedamaian, toleransi, empati, gotong royong, dan keunggulan dalam seni, budaya, dan ilmu pengetahuan," papar Chandra.

Keenam, lanjutnya, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan gerakan Islam nusantara. "Dan terakhir, mengutamakan prinsip juang berdikari identitas bangsa untuk menghadapi tantangan global," ujar Chandra.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement