Jumat 25 Mar 2016 16:08 WIB

Kapal BBM Meledak, Lima Orang Alami Luka Bakar

 Petugas kepolisian menjaga kapal tangker KM Kuda Laut 88 yang membawa bahan bakar minyak (BBM) selundupan di Pulau Pondok Dayung, Jakarta utara, Rabu (19/6).    (Republika/Prayogi)
Petugas kepolisian menjaga kapal tangker KM Kuda Laut 88 yang membawa bahan bakar minyak (BBM) selundupan di Pulau Pondok Dayung, Jakarta utara, Rabu (19/6). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Lima orang anak buah kapal (ABK) mengalami luka bakar setelah kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) tempat mereka bekerja terbakar dan meledak di Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan.

"Saat ini seluruh korban menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka bakar pada kejadian Rabu (23/3) dinihari," kata Kepala Kepolisian Resor Pelalawan, AKBP Ade Johan Sinaga, Jumat (25/3).

Ia menjelaskan peristiwa terbakarnya KM Indra Jaya yang merupakan kapal kayu bermesin atau disebut "pompong". Kelima korban yang merupakan ABK itu terdiri dari Acok alias Pak Kumis (42) sebagai kapten kapal, Andi Jamal (34) pemilik kapal, Rahmat Torihoran (40), Abu Kasim (40) dan Nur Hayat (42).

Menurut Ade, berdasarkan penyelidikan diketahui peristiwa itu terjadi saat kapal yang mengangkut BBM jenis premium sebanyak empat ton atau 20 drum itu terbakar sesaat setelah mesin kapal dinyalakan.

"Diduga pada saat menyalakan mesin kapal timbul percikan api yang menyambar ke drum berisi bensin," jelasnya.

Akibatnya, api langsung membesar dan meledak sementara ABK berada di atas kapal hingga sebagian besar dari mereka mengalami luka serius. Ade mengatakan dari persitiwa terbakarnya kapal tersebut tidak ada angkutan yang berhasil diselamatkan.

"Seluruhnya habis dan kapal tenggelam ke dasar sungai," jelasnya.

Menurut Ade, kapal itu sedianya akan mengirimkan premium ke Desa Penyalai, Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan. Terkait peristiwa itu, Ade mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kejadian itu dan kerugian yang diakibatkan.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement