REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK -- Polisi Sektor Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menangkap tiga pemuda diduga sebagai komplotan pencuri yang sering beraksi di daerah itu.
"Tiga orang tersebut masing masing DH alias Ad (20), DS alias De (15) dan Rs alias Ri (15), mereka ditangkap karena diduga bersama-sama melakukan sejumlah aksi pencurian di beberapa lokasi berbeda," ujar Kapolres Bangka Barat melalui Kapolsek Jebus Kompol Era Jhoni Kurniawan, Jumat (25/3).
Ia menerangkan, penangkapan terhadap tiga pemuda tersebut sesuai Laporan Polisi Nomor LP/B-374/VII/2015/babel/Resbabar/sek jbs tertanggal 23 Juli 2015 dengan kasus pencurian di SDN 12 Desa Ranggiasam, Jebus, LP/B-98/II/2016/babel/Resbabar/sek jbs tanggal 25 Februari 2016 kasus pencurian di Desa Puput dan LP/B-134/III/2015/babel/Resbabar/sek jbs tanggal 18 Maret 2016 dengan kasus pencurian di Desa Telak, Parittiga.
"Para pelaku, yaitu DH dan DS warga Bukitlintang, Desa Puput, Kecamatan Parittiga dan RS warga Bukitbaru, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang, berhasil kami ringkus semuanya setelah pada Selasa (22/3) sekitar pukul 08.00 WIB di Desa Semulut, Kecamatan Parittiga, terhadap dua pelaku yaitu DH dan DS" kata dia.
Dari tangan pelaku DH diamankan satu unit sepeda motor Jupiter Z warna biru yang dicuri pelaku di Bukitmanik dan dari DS ditemukan satu unit sepeda motor Jupiter MX warna biru hasil pencurian di Desa Telak.
Dari penangkapan tersebut, kata dia, polisi mendapatkan keterangan adanya pelaku lain yaitu RS yang ikut mencuri di SD Ranggi dengan hasil dua unit laptop, satu proyektor, alat musik dan sejumlah alat olahraga.
"Mendapatkan informasi tersebut, pada hari itu juga kami langsung bergerak menangkap pelaku RS di Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang sekitar pukul 15.00 WIB," kata dia.
Dari tangan para pelaku, polisi menemukan barang bukti berupa dua unit sepeda motor, satu unit proyektor, satu buah raket bulu tangkis dan satu unit pianika. Menurut dia, barang bukti dan para pelaku saat ini masih ditahan di Mapolsek Jebus untuk proses penyidikan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika