REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Polisi Belgia menembak seorang yang diduga terkait serangan bom Brussel pada Selasa lalu di distrik Schaerbeek, sebuah wilayah yang masih di kawasan Ibukota Belgia, Brussel. Pria tersebut ditembak oleh aparat kepolisian Belgia pada Kamis (24/3) malam, waktu setempat saat razia untuk mencari pelaku lain pemboman.
Dilansir dari BBC, Jumat (25/3), aparat keamanan Belgia menembak kaki seorang yang pada saat razia membawa ransel dan enggan mematuhi perintah polisi. Selain tembakan yang dilepaskan polisi Belgia, saksi mata juga mendengarkan sebuah ledakan saat penembakan dilakukan.
Setelah aksi penembakan tersebut, daerah di dekat Schaerbeek dijaga ketat dan disegel oleh aparat kepolisian serta militer Belgia. Wali Kota Schaerbeek, Bernard Clerfayt mengatakan seorang pria telah ditangkap dan berhasil dilumpuhkan.
Saksi mata melaporkan melihat pria yang muncul di wilayah jalur bawah tanah dengan membawa senjata, namun berhasil dilumpuhkan petugas. "Saya mendengar dua tembakan yang sangat keras, dan tidak lama polisi tiba untuk kemudian mengevakuasi," ujar saksi mata, Marios.
Pihak berwenang Belgia telah menyebut nama baru dari pelaku bom bunuh diri di Bandara Brussel sebagai Najim Laacraoui. Ia disebut terkait serangan Paris November 2015 yang diklaim ISIS. Setelah ledakan bom di tiga tempat berbeda di Brussel pada Selasa lalu, aparat keamanan terus melakukan razia di beberapa akses keluar masuk Brussel dan Belgia.