Sabtu 26 Mar 2016 00:39 WIB

Menkop Minta Bank Restrukturisasi Utang Korban Kebakaran Pasar Ubud

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas pemadam kebakaran berusaha menjangkau los pasar yang masih terbakar saat terjadi kebakaran di Pasar Seni Ubud, Bali, Kamis (24/3).  (Antara/Nyoman Budhiana)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Petugas pemadam kebakaran berusaha menjangkau los pasar yang masih terbakar saat terjadi kebakaran di Pasar Seni Ubud, Bali, Kamis (24/3). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Menteri Koperasi dan UKM ‎AAGN Puspayoga meminta semua pihak bergerak secara cepat dalam menangani pedagang UKM korban kebakaran di Pasar Umum Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. "Ada beberapa hal yang bisa lakukan, di antaranya meminta para bank pelaksana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk melakukan restrukturisasi utang pedagang korban kebakaran Pasar Umum Ubud," ujar Puspayoga dalam pertemuan dengan pihak Pemkab Gianyar dan perwakilan bank pelaksana KUR, di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (25/3).

Caranya, lanjut Menkop, bisa dengan memperpanjang jadwal pembayaran kreditnya. Atau memberi tambahan modal baru dengan bunga ringan bagi pedagang UKM agar bisa berdagang lagi. "Mereka bisa memanfaatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM melalui koperasi yang ada di Ubud. Bunganya sangat murah sebesar 0,2 persen perbulan," lanjutnya.

Puspayoga menegaskan bahwa keputusan akan restrukturisasi utang UKM tersebut harus segera dilaksanakan. Menkop berharap bank dan lembaga keuangan‎ lainnya sebagai kreditur menyesuaikan dengan kemampuan debitur korban kebakaran Pasar Umum Ubud dalam membayar tunggakan.

"Langkah itu sudah bisa diterapkan di Kota Denpasar ketika terjadi kebakaran di Pasar Badung. Saya harap hal itu bisa dilakukan juga di Ubud," tegas Puspayoga.

Selain itu, di hadapan Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra berikut jajarannya, Menkop meminta Pemda agar membuat tempat dagang sementara khusus bagi pedagang‎ korban kebakaran Pasar Umum Ubud. Setelah itu, Pemda juga harus mengajukan anggaran (APBD) bagi pembangunan kembali pasar tersebut. 

Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM Braman Setyo menambahkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan seluruh Pimpinan Wilayah di Bali mengenai langkah restrukturisasi utang UKM korban kebakaran Pasar Umum Ubud. 

"Sudah ada komitmen untuk itu, khususnya dari bank-bank penyalur KUR untuk melakukan restrukturisasi kredit KUR," kata Braman.

Sementara Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial yang juga turut hadir dalam pertemuan itu menyebutkan pihaknya akan menggulirkan dana bergulir bagi yang membutuhkan dengan bunga sebesar 0,2 persen perbulan, melalui koperasi.

"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak KUD di Pasar Umum Ubud untuk program tersebut," jelasnya. 

Ketua KUD Sada Arta Ketut Wirawan mengamini pendapat Kemas Danial. Menurut Ketut, KUD yang berlokasi di pasar Ubud dan beranggotakan 2016 orang anggota itu memang mengharapkan sebuah solusi khususnya dalam hal kredit dengan bunga murah agar mampu berdagang lagi. 

"Kami sudah berkoordinasi dengan LPDB-KUMKM dalam penyaluran dana bergulir dengan bunga 0,2 persen untuk anggota koperasi," kata Ketut.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar Wayan Suardana menjelaskan terdata sebanyak 140 UKM pedagang yang menjadi korban kebakaran di Pasar Umum Ubud. Dari jumlah tersebut, 18 pedagang merupakan ‎nasabah KUR BRI Cabang Ubud, serta 12 pedagang merupakan nasabah KUR dari BPD. 

"Kami juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait lain seperti Dinas PU, Ekonomi, dan Disperindag, dalam pembangunan kembali Pasar Umum Ubud. Kebetulan juga, pasar ini masih terbilang baru, dan pembangunannya mendapat dana dari asuransi sebesar Rp 2,1 miliar," ujar Wayan.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement