REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Humas Direktorat Jendral Lembaga Pemasyarakatan (Ditjen Lapas), Akbar Hadi Prabowo mengatakan, 257 tahanan di rumah tahanan (rutan) Bengkulu telah dievakuasi terkait kebakaran yang melanda rutan Malabero di Kelurahan Sumur Meleleh, Kota Bengkulu, Jumat (25/3) pukul 21.30 WIB.
"Sebanyak 257 wargabinaan rutan Bengkulu telah berhasil dievakuasi pasca kebakaran rutan Bengkulu," ujarnya dalam pesan singkat kepada Republika.co.id, Sabtu (26/3).
Petugas kebakaran, ia mengatakan, sedang berupaya penuh memadamkan api agar tidak menjalar ke rumah penduduk. Rutan Malabero yang berada di Kelurahan Sumur Meleleh, Kota Bengkulu, itu terbakar dan hingga kini belum diketahui penyebabnya.
Sepuluh kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Sedangkan ratusan polisi dikerahkan untuk menjaga dan mengantisipasi kaburnya para tahanan.
Kebakaran kompleks penjara di ibu kota Provinsi Bengkulu ini membuat puluhan anggota keluarga narapidana mendatangi lokasi. Mereka berteriak dan menangis histeris sebab khawatir dengan keselamatan jiwa anggota keluarga mereka.
Seorang saksi mata, Serli, menceritakan munculnya api diawali dengan sejumlah bunyi letusan dari dalam rutan. "Kami tidak berani meninggalkan rumah karena suasana sangat mencekam," katanya.
Kebakaran Rutan ini menarik perhatian masyarakat yang memadati lokasi sekitar Rutan. Rutan Malabero baru saja berganti status dari lembaga pemasyarakatan setelah pemerintah membangun Lapas Bentiring dan memindahkan lebih 500 narapidana dari rutan ini awal Maret lalu.