Sabtu 26 Mar 2016 04:31 WIB

Situs Sumur Bersejarah Peninggalan Nabi Muhammad SAW Terbengkalai

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Kota Madinah tempo dulu.
Foto: Wikipedi.org/ca
Kota Madinah tempo dulu.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sejumlah situs sumur bersejarah di kawasan Kota Madinah kondisinya tidak terurus. Padahal, beberapa situs sumur bersejarah ini merupakan peninggalan Nabi Muhammad SAW hingga khalifah, seperti Usman bin Affan.

Warga Madinah pun mengkritik Pemerintah Arab Saudi, terutama Wali Kota Madinah, karena mengabaikan situs-situs bersejarah ini tanpa memberikan perawatan dan perlindungan. "Para sejarawan telah menyebutkan sumur ini dan signifikansi mereka dalam teks sejarah Islam," kata seorang warga dilansir Saudigazette, Jumat (25/3).

Nabi Muhammad SAW diungkapkan catatan sejarah memiliki beberapa sumur yang ia gunakan sebagai sumber air selama proses tinggal dan hijrahnya di Madinah. Beberapa situs sumur bersejarah tersebut hingga kini masih ada yang berfungsi sangat baik. Namun, beberapa di antaranya telah ditinggalkan untuk waktu yang lama dan tidak terpakai.

Dirjen Kementerian Pertanian di Madinah Ibrahim al-Hujaili membantah hal ini. Dia mengatakan, pihaknya pernah memanfaatkan Bier Usman atau sumur peninggalan Usman bin Affan sebagai sumber air dari 500 jenis tanaman kurma. Kini, di sekitar situs sumur Usman yang bersejarah tersebut telah ditanami sejumlah rumah kaca untuk tanaman dan bunga.

Di sekitar situs sumur bersejarah Bier Usman ini juga terdapat hamparan hijau tanaman dan menjadi model pertanian lebah. Saat ini, memang kondisi Bier Usman ditutup karena tampungan air yang terus menyusut. Koresponden Al-Madinah, Ahmed al-Salim, mengunjungi sumur bersejarah di kota, dimulai dari Bier al-Ehen yang terletak 100 meter dari Masjid Quba. 

Sayangnya, sumur ini ditinggalkan untuk waktu yang lama. Bahkan tidak sedikit jamaah umrah atau haji yang membuang sisa-sisa makanan ke dalam sumur tersebut. Akibatnya, muncul bau yang tidak sedap dari sumur bersejarah tersebut.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement