Sabtu 26 Mar 2016 14:40 WIB

5 Korban Tewas di Rutan Bengkulu dari Blok Narkotika

Red: Nur Aini
Petugas mengawal sejumlah narapidana yang akan dipindahkan dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA Malabero, Bengkulu, Selasa (1/3).
Foto: Antara/David Muharmansyah
Petugas mengawal sejumlah narapidana yang akan dipindahkan dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA Malabero, Bengkulu, Selasa (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU -- Kepolisian Resor Kota Bengkulu mengidentifikasi lima korban tewas yang terbakar akiat kebakaran Rumah Tahanan Negara Malabero Kota Bengkulu yang terjadi pada Jumat (25/3) malam.

Kepala Kepolisian Resor Kota Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta mengatakan identitas lima korban harus dipastikan terlebih dulu sebelum diserahkan ke pihak keluarga.

"Akan diidentifikasi jenazah korban oleh Tim DVI," kata dia.

Kelima korban dibawa ke RS Bhayangkara Kota Bengkulu untuk identifikasi post mortem dan ante mortem. Uji identifikasi tersebut melibatkan jenazah korban dan pihak keluarga korban. Korban yang tewas tersebut menempati kamar blok narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Diketahui nama-nama korban yakni, Agung Nugraha, Heru Biliantoro, Agus Purwanto, Hendra Nopiandi, dan Medi Satria.

"Posisi korban yang meninggal tersebut di dalam sel nomor tujuh," katanya.

Jumlah narapidana dan tahanan di Rutan Malabero yakni sebanyak 259 orang, lima orang tewas akibat kejadian tersebut, satu orang dibawa ke Badan Narkotika Nasional Provinsi Bengkulu, dan satu lagi mendapatkan perawatan.

"Tahanan yang semula dievakuasi keluar, sudah dievakuasi ke Lembaga Permasyarakatan Klas 1A Bentiring, Kota Bengkulu," kata Kapolres.

Ardian memastikan, seluruh tahanan Rumah Tahanan Malabero tidak ada yang kabur akibat gedung rutan yang terbakar.

"Ya tidak ada yang kabur, barusan sudah kita evakuasi dan sekarang baru mau diidentifikasi," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement