Sabtu 26 Mar 2016 17:24 WIB

Harga Telur dan Cabai di Sukabumi Turun

Harga Telur Ayam
Foto: Antara
Harga Telur Ayam

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga telur ayam ras dan cabai merah TW di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun, yang dikarenakan adanya peningkatan pasokan dari distributor.

"Dari pantauan kami langsung di pasar tradisional, penurunan harga telur ayam ras ini rata-rata Rp1.000 setiap kilogramnya, bahkan untuk cabai merah TW penurunannya cukup besar yakni Rp 6 ribu/kg," kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Sabtu (26/3).

Adapun harga kedua komoditas sesuai data dari dinas tersebut yakni untuk telur ayam ras penurunan harga sebesar 4,76 persen dari harga pekan lalu Rp 21 ribu menjadi Rp 20 ribu setiap kilogram.

Kemudian, harga cabai merah TW penurunan harganya sebesar 10 persen dari Rp 60 ribu menjadi Rp 54 ribu setiap kilogram.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan untuk harga cabai merah TW tersebut turun kembali, karena jika dilihat harganya saat ini masih tinggi, karena untuk normalnya di kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu setiap kilogramnya.

Dalam beberapa pekan yang lalu harga cabai merah TW memang mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan yang disebabkan minimnya pasokan dari daerah penghasil dikarenakan kondisi cuaca yang buruk sehingga panen tidak maksimal.

"Kami terus memantau setiap perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat, untuk antisipasi adanya lonjakan harga," katanya menambahkan.

Ayep mengatakan hingga saat ini harga kebutuhan pokok masih terpantau stabil, walaupun ada kenaikan masih di ambang batas kewajaran seperti harga daging ayam potong yang awalnya Rp 27 ribu saat ini menjadi Rp 32 ribu/kg. Namun, pasokan untuk kebutuhan masyarakat hingga saat ini masih tersedia.

Sementara, salah seorang pemilik grosir kebutuhan pokok di Kota Sukabumi, Ucok mengatakan harga ayam telur ras ini turun sejak beberapa hari lalu karena harga di tingkat distributornya juga turun.

Tapi, dengan adanya penurunan harga ini belum ada peningkatan permintaan, walaupun umat kristiani tengah mengadakan Hari Raya Paskah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement