Sabtu 26 Mar 2016 17:41 WIB

Korban Bom Brussels Berasal dari 40 Negara

Ambulan tiba di Bandara Brussels di Zaventem, setelah serangkaian ledakan mengguncang bandara Brussels dan stasiun metro kota, Belgia, Selasa (22/3).
Foto: AFP / Thierry Monasse
Ambulan tiba di Bandara Brussels di Zaventem, setelah serangkaian ledakan mengguncang bandara Brussels dan stasiun metro kota, Belgia, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pengeboman bunuh diri di Brussels pada Selasa menyebabkan jatuhnya korban yang berasal dari lebih 40 negara, antara lain Belgia, Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan India.

Sedikitnya 31 orang tewas dan 316 terluka setelah dua bom meledak di bandar udara Brussels dan satu pengeboman di stasiun metro Maelbeek di antara pusat kota dan markas Uni Eropa. Perdana Menteri Charles Michel mengatakan kebangsaan para korban berasal lebih dari 40 negara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan sembilan orang asing telah diidentifikasi sejauh ini. "Ini adalah angka awal, proses identifikasi masih berlangsung dan mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Kami telah mengindentifikasi korban satu orang berkebangsaan Peru, dua orang Amerika, satu warga Inggris, tiga warga Belanda, satu warga Cina dan satu orang berkebangsaan Prancis," kata juru bicara Didier Vanderhasselt.

Leopold Hecht, seorang mahasiswa hukum yang berusia 20 tahun di Universitas Saint-Louis di Brussels adalah salah satu dari korban yang tewas. Halaman Facebooknya, yang didahului dengan kata "Mengingat" dengan latar belakang Paris, menunjukkan potret dari seorang pria muda berambut pirang tersenyum dengan teman-temannya atau saat liburan di luar negeri.

Loubna Lafquiri, seorang ibu berusia 34 tahun dengan tiga orang anak dan seorang guru senam di sebuah sekolah Islam di Brussels, diyakini berada di stasiun metro dan di antara sekitar 20 orang tewas selama jam sibuk pada Selasa pagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement