Ahad 27 Mar 2016 05:38 WIB

Pascabom Brussels, Obama Kembali Serukan Perangi ISIS

Rep: c36/ Red: Angga Indrawan
Tersangka pelaku pengeboman bandara Brussels.
Foto: RT/AFP
Tersangka pelaku pengeboman bandara Brussels.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS --  Presiden Amerika Serikat (AS), Barrack Obama, menyerukan kembali perang terhadap kelompok negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pascaledakan bom di ibukota Belgia, Brussels, Selasa (22/3) lalu. Obama menyatakan pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa negara sekutu di Eropa untuk mengatasi operasi kelompok ISIS di Eropa.

Dilansir dari the Guardian, Ahad (27/3), Barrack Obama menyampaikan seruannya melalui siaran radio dan internet kepada warga Belgia. Menurut Obama, pihaknya juga meningkatkan kerja sama dengan FBI dan badan intelijen lain untuk membantu penyelidikan pasca terjadinya ledakan. 

Seruan Obama ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan pihak berwenang Belgia yang mengklaim seorang tersangka, Faycal C, memainkan peran inti dalam serangan bom bunuh diri di Bandara Brussels dan metro. Hingga saat ini, penyelidik telah bergerak cepat dan menemukan kaitan antara serangan teror di Brussels dengan teror di Paris pada 2015 lalu. 

Salah satu hasil penyelidikan menunjukkan bom dibuat oleh jaringan teroris internasional. Faycal C sendiri menghadapi tuduhan terlibat dalam kelompok teroris, pembunuhan teroris dan usaha membunuh teroris. Dia ditangkap pada Kamis (24/3) malam di Brussels.

Wali kota Brussels, Yvan Mayeur, mengatakan  Faycal C adalah seorang jurnalis lepas gadungan yang telah ditahan beberapa kali. Dia pernah mendorong para pencari suaka berkemah di sana untuk beralih ke kelompok ekstremis radikal. Menurut Walikota, Faycal sebelumnya telah dilarang beraktivitas di taman karena dianggap berbahaya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement