REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ratusan polisi dari Kepolisian Resor Kota Pekanbaru dan Polda Riau berjaga-jaga usai kericuhan antarjemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sumber Sari, Jalan Tanjung Datuk, Pekanbaru, Ahad (27/3).
"Kericuhan antara dua pendukung pendeta. Kita masih mediasi," kata Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono di Pekanbaru, Ahad (27/3).
Bentrokan yang terjadi usai ibadah pagi pukul 08.30 WIB ditenggarai adanya penolakan pelantikan pendeta baru Kepas Purba menggantikan pendeta Kana Silitonga. Penolakan pendeta Kepas Purba lantaran pendeta Kana Silitonga belum habis waktu kepemimpinannya.
Sejumlah pihak menuding adanya kesalahan yang dilakukan oleh pendeta Kana Silitonga sehingga harus segera diganti. Vera Luasiana, salah seorang jemaat gereja mengatakan sedianya pergantian itu dilakukan pekan ini. Namun terjadi penolakan antara pendukung pendeta baru dan pendeta lama hingga berakhir kericuhan.
"Hingga saat ini, polisi masih berjaga-jaga sementara polisi lainnya masih terlihat memediasi dua kubu jemaat," kata Vera.
Vera mengatakan akibat kericuhan itu, ibadah yang seharusnya dilakukan pada pukul 10.30 WIB tadi hingga siang ini urung dilakukan.
Kabag Ops Polresta Pekanbaru Kompol M Sembiring mengatakan terdapat sekitar 220 personil kepolisian bersiap siaga mengamankan lokasi kericuhan. Sembiring memastikan kericuhan itu tidak sampai menyebabkan kontak fisik.
"Hanya adu suara, tidak ada kontak fisik. Kita masih terus berjaga-jaga," urainya.