Ahad 27 Mar 2016 13:27 WIB

Umat Muslim di Pamekasan Amankan Perayaan Umat Buddha

Vihara Buddha (ilustrasi)
Foto: Republika/Puti Almas
Vihara Buddha (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Ratusan umat Islam di Pamekasan, Jawa Timur, turut membantu mengamankan perayaan umat Buddha dalam memperingati hari ulang tahun (HUT) Dewi Kwan Im, yang digelar di Vihara Avalokitesvara, Dusun Candi Desa Polagan, Ahad (27/3).

"Kami membantu melakukan pengamanan, karena mereka tetap merupakan saudara kita meski beda keyakinan, dan kami memang biasa saling membantu," kata Sunarto salah seolah petugas pengamanan di acara itu.

Perayaan HUT Dewi Kwan Im di Vihara Avalokitesvara di Pamekasan kali ini merupakan perayaan terbesar sepanjang lima tahun terakhir ini. Ribuan umat Buddha dari berbagai pelosok Tanah Air datang ke kelenteng yang terletak sekitar 17 kilometer kearah timur Kota Pamekasan.

Umat Islam tidak hanya mengamankan saat perayaan, akan tetapi juga mereka menjaga kendaraan bermotor umat Buddha dari luar daerah yang datang ke kelenteng itu.

Mereka juga mengamankan pawai laut yang digelar umat Buddha dari Kelenteng Vihara Avalokitesvara ke Pantai Talang Siring di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan.

"Saya bangga dengan kekompakan umat Islam di Pamekasan ini," kata salah seorang penganut Buddha asal Singkawang, Liana.

Perayaan HUT Dewi Kwan Im di Kelenteng yang terletak di Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan ini berlangsung mulai Jumat (25/3) hingga Ahad. Beragam kegiatan digelar dalam acara ini. Antara lain bakti sosial dan pementasan seni budaya tradisional, yakni Reok Ponorogo.

Ketua Yayasan Vihara Avalokitesvara Kosana Mahinda menjelaskan, iklim kerukunan umat beragama terwujud di kelenteng itu, kelenteng itu memang menjadi simbol kerukunan umat beragama.

"Di sini tidak hanya ada Vihara, tapi juga ada Pura dan Mushola," ujarnya.

Acara HUT Dewi Kwan Im di Vihara Avalokitesvara ini, seolah bukan acara khusus umat Buddha, tapi semua penganut agama. Umat Islam berbaur dengan umat penganut agama lain, dan tidak sedikit di antara mereka berfoto di kelenteng unik ini.

Sementara, khusus untuk mengamankan acara umat Tri Dharma itu, sekitar 100 personel polisi gabungan dari Polres Pamekasan, Polsek Galis, Larangan dan Polsek Kadur diterjunkan.

"Ini dimaksudkan agar mereka bisa melaksanakan kegiatan dengan aman dan kondusif, meski sebenarnya tanpa pengamanan kegiatan akan tetap berjalan kondusif," ucap Kabag Ops Polres Pamekasan Kompol Sarpan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement