REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bali United Pusam memastikan lolos ke semifinal Piala Bhayangkara. Tim asuhan Indra Sjafri ini menjadi runner up Grup B setelah mengtasi PS Polri 1-0 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Ahad (27/3).
Hasil ini membuat Bali United mengumpulkan nilai enam dari empat laga, lewat dua kali menang dan dua kali kalah. Sementara PS Polri yang hanya butuh hasil imbang menempati posisi ketiga dengan nilai lima.
Bali United akan berhadapan dengan Persib Bandung yang menjuarai Grup A di semifinal. Sementara Arema Cronus yang menjuarai Grup B akan berhadapan dengan Sriwijaya FC sebagai runner up Grup A.
Laga Bali United kontra PS Polri berjalan alot, kedua tim saling jual beli serangan sepanjang babak pertama. PS Polri yang hanya butuh hasil imbang tak mau mau bermain bertahan. Sementara Bali United juga melepaskan serangan gencar.
Upaya tuan rumah membuahkan hasil saat laga berjalan 23 menit. Gol yang dicetak oleh Yabes Roni berawal dari tendangan penjuru. Sempat terjadi kemelut di mulut gawang, Yabes berhasil memanfaatkannya dengan menjebol gawang PS Polri melalui sundulannya.
Pada menit ke-35, PS Polri berkesempatan untuk menyamakan kedudukan melalui Ilham Udin. Sayangnya sepakan keras mantan pemain timnas U-19 itu masih tipis di atas gawang Bali United.
Satu kesempatan lagi didapat PS Polri saat laga memasuki injury time babak pertama. Kiper Rully Desrian melakukan pelanggaran enam detik memegang bola di kotak penalti sehingga Bali United dihukum tendangan bebas tak langsung.
Tapi penyerang PS Polri James Koko Lomel tak bisa memanfaatkan kesempatan ini. Walhasil, skor 1-0 untuk Bai United bertahan hingga wasit meniup peluit panjang, tanda berakhirnya babak pertama.
Babak kedua Bali United memilih bertahan. Tim yang biasanya lebih banyak menguasai bola kali ini harus jatuh bangun menjaga gawangnya tak kebobolan.
Meskipun hampir seluruh pemain belakangnya mendapatkan kartu kuning, pilihan bermain bertahan ini ternyata membuahkan hasil. Sebab PS Polri yang mendapatkan sejumlah peluang emas pada babak kedua gagal memaksimalkannya.