REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para ahli di Australia mengatakan kasus influenza telah mengalami peningkatan hingga 47 persen. Sebanyak 11.000 kasus influenza telah dilaporkan.
Alan Hampson, konsultan influenza dan Ketua Australia Influenza Specialist Group(ISG) mengatakan dalam tahun rata-rata, sekitar 10 persen dari populasi akan mengalami flu. Tapi pada 2016 ia mengatakan angka tersebut bisa meningkat menjadi 15 persen .
"Tahun ini semua tanda menunjukkan arah kesana, namun masih ada kesempatan bagi warga untuk divaksinasi," kata Hampson.
Dokter Hampson mengatakan tidak terlalu terlambat untuk mendapatkan suntuk vaksin flu tahunan, meskipun sudah hampir setengah jalan melalui musim flu. Rod Pearce, yang juga wakil ketua ISG mengaku angka penderita flu lebih tinggi mungkin dikarenakan kesulitan mengakses vaksin pada awal tahun ini, tetapi menurutnya, ia bukan lagi jadi masalah.
"Dokter memiliki vaksin di klinik mereka dan mereka secara aktif mendorong warga untuk mendapatkannya. Dalam waktu sepuluh hari atau dua pekan, vaksin akan efektif," katanya.
Profesor Mary-Louis McLaws, ahli pengawasan infeksi dari University of New South Wales, menjelaskan mereka yang terinfeksi flu bisa berada di bus atau kereta api yang sama dengan Anda. Kemudian mereka akan menyebarkan virus flu tanpa tanda-tanda yang jelas, itulah alasannya mengapa flu menjadi sangat sulit untuk dikontrol.
"Anda harus waspada dengan cara mencuci tangan Anda," katanya.
Hal yang juga bisa dilakukan untuk menghindari ketularan flu adalah menghindari menyentuh wajah, agar partikel virus tidak mendapat jalan ke dalam hidung.
Hal ini dapat terjadi jika Anda meletakkan jari ke atas hidung atau bahkan menyentuh mata Anda. Virus di mata dapat melakukan perjalanan ke hidung melalui saluran air mata. Jadi, mencuci tangan secara teratur akan menyingkirkan kuman, sebelum mereka menyebarkan virus.
Penelitian yang dilakukan oleh Profesor McLaws sendiri telah menemukan manusia menyentuh wajah mereka hingga 23 kali per jam, Setengah dari mereka juga memegang bagian mulut, hidung dan mata.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Pendiri Toyota Tutup Usia