REPUBLIKA.CO.ID, TEGUCIGALPA -- Honduras telah menangkap seorang tersangka dalam pembunuhan dua aktivis hak-hak lingkungan dan akademisi. Aktivis tersebut dibunuh setelah mendapat penghargaan.
Didier Enrique 'Electric' Ramirez ditangkap atas peran yang dituduhkan dalam pembunuhan Nelson Garcia (39 tahun). Garcia tewas ditembak awal bulan ini oleh setidaknya dua penyerang.
Pihak berwenang mengatakan, ia tewas setelah adanya perselisihan dengan pemilik tanah setempat. Garcia tewas di dekat rumahnya di kawasan San Fransisco de Yojoa, 120 kilometer utara ibu kota Tegucigalpa.
Sementara itu, Berta Caceres (43) ditembak dan dibunuh awal bulan ini oleh dua orang di rumahnya di La Esperanza, Honduras. Rumahnya berada 180 kilometer barat dari Tegucigalpa.
Garcia adalah anggota dari Consejo de Organizaciones Populares e Indigenas de Honduras (COPINH), orgaisasi sama yang dipimpin Caceres.
Caceres, yang telah menerima ancaman pembunuhan memenangkan Goldman Enviromental Prize 2015 atas upayanya mencegah pembangunan bendungan 50 juta dolar AS. Pembangunan bendunga tersebut mengancam akan menggusur ratusan masyarakat adat.
Negara Amerika Tengah yang miskin memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.