Senin 28 Mar 2016 13:45 WIB

Bahas Hambalang, Kemepora Temui Pimpinan KPK

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo didampingi Menpora Imam Nahrawi, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Staf Khusus Presiden Johan Budi meninjau lokasi Proyek Wisma Atlet di Bukit Hambalang,Kabupaten Bogor, Jumat (18/3).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo didampingi Menpora Imam Nahrawi, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Staf Khusus Presiden Johan Budi meninjau lokasi Proyek Wisma Atlet di Bukit Hambalang,Kabupaten Bogor, Jumat (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Gatot mengaku kedatangan untuk menindaklanjuti rencana Presiden Joko Widodo soal kelanjutan proyek di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"Untuk itu, Presiden memberi arahan agar dikaji secepatnya apakah proyek Hambalang itu akan dilanjutkan atau tidak, karena itu akan dibahas dalam rapat terbatas," kata Gatot di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (28/3).

Ia mengatakan pemerintah tidak ingin terjadi kesalahan lagi dalam proyek pembangunan di Hambalang. Usai melakukan pertemuan, kata Gatot, KPK menyebutkan bahwa status tanah Hambalang saat ini tidak disita.

KPK, kata Gatot juga memberikan rekomendasi agar pemerintah melakukan kajian sebelum melanjutkan proyek pembangunan aset negara tersebut.

"KPK menyarankan agar melakukan kajian lebih teliti karena ada pergerakan tanah di sana, dan pernah terjadi longsor," ujarnya.

Gatot menambahkan, KPK juga meminta agar pemerintah melakukan audit fisik teknik. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Kemenpora juga didampingi Deputi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan perwakilan dari Bidang Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement