Senin 28 Mar 2016 14:21 WIB

Kemenkes Siagakan Rumah Sakit Khusus Rujukan Flu Burung

Red: Nur Aini
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)
Foto: Antara
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Kesehatan menyiagakan sejumlah rumah sakit khusus rujukan flu burung sebagai antisipasi jika terdapat kasus penularan virus H5N1 tersebut dari unggas ke manusia.

"(RS rujukan) masih kami siapkan sejak dulu virus mewabah pada 2007 memang banyak rumah sakit yang terus disiapkan sampai sekarang. Kita akan memperkuat sejumlah rumah sakit, misalnya di Jakarta ada RS Sulianti Saroso dan RS Persahabatan," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek pada pembukaan "Global Health Security Agenda" di Jakarta, Senin (28/3).

Nila mengatakan Kemenkes melalui Ditjen Pelayanan Kesehatan telah memperkuat sejumlah rumah sakit khusus rujukan flu burung dan rujukan regional sebagai antisipasi penanganan penularan flu burung pada manusia.

Persebaran virus H5N1 ini hingga Maret 2016 masih terdapat pada unggas atau belum adanya penularan kepada manusia, namun Kemenkes mengimbau agar masyarakat tetap waspada dalam menjaga kebersihan kandang unggas.

Adapun tindakan preventif yang dapat dilakukan masyarakat yang memelihara unggas, antara lain menjaga kebersihan kandang unggas dari kotoran atau feses sebagai kontak yang dapat menularkan flu burung kepada manusia, memberi jarak letak kandang setidaknya 10 meter dari rumah, membersihkan selokan atau saluran air kandang serta membersihkan dapur rumah.

Kemenkes mencatat persebaran kasus H5N1 hingga Maret 2016 terdapat di 17 kabupaten/kota di tujuh provinsi.

Ketujuh provinsi tersebut meliputi Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Jogjakarta, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.

"Kasus di Jakarta itu terjadi di Cilandak yang memang daerah rumah pemilik unggas tidak layak karena limbah kotoran unggas dekat dengan warga," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Vensya Sitohang.

Vensya menjelaskan kasus flu burung seringkali bersumber pada ketidaktahuan masyarakat tentang media atau kontak yang dapat menularkan ke manusia, yakni melalui feses atau kotoran unggas. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui penggunaan pisau yang sama untuk menyembelih ayam yang terdapat virus H5N1 kemudian dipakai memotong ke unggas lain yang sehat.

Baca juga: Penggunaan Vaksin Flu Burung tak Bisa Sembarangan

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement