Senin 28 Mar 2016 15:23 WIB

Fraksi Nasdem Minta Pembangunan Perpustakaan DPR Ditunda

Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR Jhonny G Plate.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR Jhonny G Plate.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Nadem di DPR RI meminta rencana pembangunan perpustakaan DPR ditunda mengingat kondisi keuangan negara belum memadai.

"Saat ini, mengingat kondisi keuangan negara yang belum memadai, terdapatnya pontensi short fall penerimaan negara sekitar Rp 290 triliun, maka sebaiknya pembangunan perpustakaan ditunda," kata Wakil Ketua Fraksi Nasdem Jhonny G Plate di Jakarta, Senin (28/3).

Jhonny mengatakan, dana yang ada sebaiknya digunakan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Selain itu, menurut dia, saat ini tren perpustakaan, baik buku fisik ke buku elektronik maupun perpusatakaan elektronik, sebaiknya keseluruhan konsep perpustakaannya ditinjau ulang.

"Hal itu agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi," ujarnya.

Dia menilai, kini kompleks DPR lebih membutuhkan jaringan internet dan Wi-Fi yang lebih kuat agar anggota bisa mengakses data secara lebih cepat dan lebih mudah.

Sebelumnya, anggaran perpustakaan ini akan termasuk di dalam anggaran proyek DPR dalam APBN 2016 senilai Rp 570 miliar. Perpustakaan itu nantinya akan satu gedung dengan gedung baru untuk ruang kerja anggota.

Dukungan pembangunan perpustakaan tersebut disuarakan kalangan akademisi dan budayawan kepada pemimpin DPR untuk membangun perpustakaan umum parlemen, Selasa (22/3).

Usul tersebut disampaikan oleh pendiri Freedom Institute Rizal Mallarangeng yang datang ke gedung DPR bersama ilmuwan sosial Ignas Kleden, politikus Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, dan novelis sekaligus budayawan Ayu Utami.

Hadir pula aktivis sosial budaya Nong Darol Mahmda, penggiat budaya atau pionir pustaka pedesaan Nirwan Arsuka, serta dosen Universitas Paramadina Lutfhi Assyaukanie. Usulan itu disampaikan mereka kepada sejumlah tokoh lainnya, yaitu Ketua DPR Ade Komaruddin dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement