Senin 28 Mar 2016 15:57 WIB

Penurunan Harga BBM Pertimbangkan Momentum Lebaran

Rep: Sapto Andika Candra / Nursyamsi/ Red: Nur Aini
Petugas mengisi bahan bakar jenis premium di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (30/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petugas mengisi bahan bakar jenis premium di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah belum mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan berlaku per 1 April mendatang. Padahal pekan lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sempat mengatakan akan mengumumkan harga BBM pada awal pekan ini.

Sudirman menyebutkan, pemerintah sangat berhati-hati dalam merumuskan harga BBM saat ini. Alasannya, meski tren harga minyak dunia tiga bulan terakhir turun, saat ini perlahan sudah terlihat kenaikan harga minyak dunia. Belum lagi, momentum bulan puasa dan Hari Raya Lebaran pada Juli mendatang dikhawatirkan akan semakin membuat harga kebutuhan pokok meroket.

"Keputusan harga BBM saat ini sebisa mungkin tidak sampai berpengaruh pada Juli nanti. Sebisa mungkin nanti tidak ada kenaikan harga BBM. Jadi kita masih cari formula yang bisa dijaga," ujar Sudirman di kantornya, Jakarta, Senin (28/4).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengungkapkan, keputusan soal harga BBM yang berlaku 1 April nanti baru bisa diberikan pada Senin malam atau Selasa (29/3) esok hari. Senada dengan Sudirman, Wiratmaja mengungkapan sejumlah pertimbangan yang dipegang oleh pemerintah dalam memutuskan berapa besaran penurunan harga BBM.

Wiratmaja menjelaskan, dengan naiknya harga minyak dunia saat ini tentu memberikan peluang kenaikan harga BBM di masa mendatang. Ia mengingatkan, penyesuaian harga BBM selanjutnya akan dilakukan pada 1 Juli 2016, atau bertepatan dengan momentum persiapan Lebaran. Pemerintah, kata Wiratmaja, berupaya untuk menjaga agar pada Juli nanti tidak terjadi kenaikan harga BBM, karena dikhawatirkan akan semakin melambungkan harga bahan pokok. Artinya, penurunan harga BBM per April ini akan diputuskan dengan nilai yang tipis.

"Karena kalau sekarang turun dalam dan Lebaran baik nanti harga masyarakat kesulitan. Toh rata rata dihitung lebih kurang kan diaudit BPK kan. Kalau sekarang lebih, nanti di sana kurang kan diaudit. Itu kira-kira arah kebijakan," ujar Wiratmaja.

              

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement