Warga memeriksa kandang ayam dan burung dara usai dibongkar di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Senin (28/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
Warga memeriksa kandang ayam dan burung dara usai dibongkar di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Senin (28/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
Warga memeriksa kandang ayam dan burung dara usai dibongkar di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Senin (28/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
Warga memeriksa kandang ayam dan burung dara usai dibongkar di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Senin (28/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
Warga memeriksa kandang ayam dan burung dara usai dibongkar di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Senin (28/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
Warga memeriksa kandang ayam dan burung dara usai dibongkar di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Senin (28 (Republika/Yasin Habibi)/3). (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
Warga memeriksa kandang ayam dan burung dara usai dibongkar di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Senin (28/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga memeriksa kandang ayam dan burung dara usai dibongkar di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Senin (28/3).
Jakarta masih menjadi daerah endemis flu burung, hal ini antara lain karena masih banyak warga di DKI memelihara unggas kendati Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melarang sejak tahun 2007. Kondisi tersebut dipicu minimnya sosialisasi dan ketidakpedulian warga.
Advertisement