REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan, adanya perlawanan dari narapidana narkotika menandakan kekuatan mereka kuat di dalam lapas. Kekuatan mereka sudah terbentuk di dalam lapas.
"Mereka melawan dengan kekuatan mereka," ujarnya di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (28/3).
Perlawanan yang dilakukan narapidana narkoba di lapas, menurutnya, sebagai bentuk provokasi terhadap jaringan mereka di berbagai lapas. Harapannya, jaringan mereka juga bisa melawan aparat.
Misalnya, perlawanan yang terjadi di lapas Bengkulu. Dari kejadian tersebut, jaringannya di lapas lain dapat juga melawan aparat. "Kita tidak akan mengambil risiko pada perlawanan kelompok bandar di lapas," katanya.
Seperti diketahui, kerusuhan yang berujung pada pembakaran terjadi di Rutan Malabero, Bengkulu. Kejadian dipicu saat BNNP Bengkulu hendak menangkap seorang napi yang diduga mengendalikan bisnis narkoba dari dalam penjara. Akibat peristiwa itu, lima orang napi tewas.