REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Fenomena pemasungan warga Kota Bandung yang menderita gangguan jiwa menjadi sorotan. Kabar ini beredar dari pernyataan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa yang mengatakan mendapatkan laporan ada warga Kota Badung yang dipasung bernama Eti, seorang warga kelurahan Wates, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung.
Lurah Kelurahan Wates Suparman juga membantah ihwal pernyataan Ledia yang menyebutkan warganya dipasung. Menurutnya saat meninjau ke lokasi untuk menjemput, Eti hanya ditempatkan pada sebuah kursi di dalam kamar.
"Berita pemasungan itu informasi kurang jelas. Dari keluarga, tetangga bilang tidak ada pemasungan. Sekarang sudah dievakuasi," kata Suparman saat ditemui Republika.co.id di kantor Kelurahan Wates, Senin (28/3).
Ia menyebutkan setelah mendapatkan informasi terkait warganya yang menderita gangguan jiwa, pihaknya langsung mendatangi rumah yang terletak di RT 03 RW 05 Kelurahan Wates tersebut. Akhirnya Eti dibawa ke RSJ Cisarua untuk mendapatkan perawatan.
Berdasarkan keterangan bibi yang mengurusi Eti, Eni (73), mengaku tidak memasung keponakannya yang dirawatnya sejak 2001 lalu setelah ibunya meninggal. Ia memang mengurung Eti karena perempuan itu kerap mengamuk dan berteriak-teriak.
Tapi ia tetap mengurus Eti dengan sabar. Tak pernah sedikit pun menyakiti Eti. "Nggak ada dipasung. Dikurung aja di kamar. Dikasih makan," ujar Eni di rumahnya.
Sebelumnya Ledia Hanifa mengatakan hingga kini masih banyak daerah di Indonesia yang masyarakatnya masih memasung keluarganya yang mengidap penyakit jiwa, termasuk Kota Bandung. Di Kota Kembang, Ledia mengaku masih menemukan kasus pemasungan. "Saya dengan Depsos sudah mengunjungi korban pemasungan di Kelurahan Wates Kecamatan Bandung Kidul- Kota Bandung pada Jumat (25/3) lalu," ujar Ledia kepada wartawan, akhir pekan lalu.