REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para pedagang pasar Sumber mengaku kecewa dengan jawaban Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Erry Achmad Husaeri, saat menemui mereka dalam aksi demo di Kantor Bupati Cirebon, Senin (28/3). Dalam aksi itu, pedagang meminta agar pasar permanen Sumber dibangun di bekas pasar lama yang terbakar.
"Itu hanya alasan dia saja," kata salah seorang korlap dalam aksi demo pedagang pasar Sumber, Safii.
Safii menyatakan, para pedagang telah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan kadisperindag untuk membahas pembangunan pasar permanen Sumber. Namun, dalam setiap kali pertemuan, jawabannya selalu sama.
"Katanya akan dibahas, akan dikaji. Tapi sampai sekarang tidak ada kelanjutannya," kata pria yang telah puluhan tahun berjualan kain di pasar Sumber itu.
Safii menyatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam dan menerima begitu saja pernyataan kadisperindag tersebut. Dia menegaskan akan terus berjuang agar keinginan pedagang dan masyarakat supaya pasar permanen Sumber dibangun di bekas pasar lama yang terbakar.
"Kami akan kejar terus apa yang dikatakan kadisperindag. Kami minta kepastian," tegas Safii.
Menurut Safii, pedagang dengan tegas menolak rencana relokasi ke Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sumber, seperti yang ditawarkan oleh Pemkab Cirebon. Pasalnya, lokasi tersebut jauh dari pemukiman penduduk hingga akan membuat omset pedagang menjadi turun.
Keinginan para pedagang itu didukung warga setempat, komunitas tukang ojek, tukang becak dan sopir angkot. Sebab relokasi ke Kelurahan Kenanga akan menyulitkan warga yang hendak berbelanja serta mengurangi pendapatan tukang ojek, tukang becak dan sopir angkot.
Seperti diketahui, pasar Sumber yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan/Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon terbakar hebat pada Agustus 2015 lalu. Akibatnya, bangunan pasar tak bisa ditempati lagi. Para pedagang pun direlokasi ke pasar sementara.
Terkait pembangunan pasar permanen Sumber, Pemkab Cirebon memberikan sejumlah opsi. Di antaranya, mengembalikan para pedagang ke pasar lama atau merelokasi ke sejumlah lokasi. Salah satunya ke lokasi di Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sumber. Namun, pedagang menolak dengan tegas opsi relokasi tersebut.