Senin 28 Mar 2016 23:04 WIB

Nizar Zahro Dicecar 20 Pertanyaan Saat Diperiksa KPK

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Karta Raharja Ucu
Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Budi Supriyanto (tengah) dikawal petugas seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (16/3).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Budi Supriyanto (tengah) dikawal petugas seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra, Moh Nizar Zahro selesai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Senin (28/3). Nizar diperiksa terkait dengan kasus dugaan suap proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) pada 2016.

Dalam pemeriksaan tersebut, Nizar mengaku diperiksa sebagai saksi untuk tersangka anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Budi Supriyanto. "Tadi ada sekitar 20 pertanyaan dari penyidik," kata Nizar usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin.

Penyidik KPK, kata Nizar melontarkan pertanyaan seputar kedekatannya dengan Budi Supriyanto. "Soal kedekatan dengan Budi," ujar Nizar.

Namun, Nizar enggan membeberkan jawaban mengenai kedekatannya dengan Budi. Menurut Nizar, kedekatannya dengan tersangka kasus dugaan korupsi tersebut hanya sebatas rekan kerja saja.

"Saya hanya kenal dia (BSU) sebagai anggota komisi saja. Tidak dekat karena saya masuk pertengahan tahun," katanya.

Sebelumnya, KPK menetapkan Budi Supriyanto sebagai tersangka. Budi diduga telah menerima uang sekitar 305 ribu dolar Singapur dari Direktur PT Windu Tunggal Utama, Abdul Khoir. Uang dimaksudkan agar perusahaan Abdul dapat mendapatkan proyek pembangunan jalan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement