REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mewaspadai penyebaran penyakit flu burung. Ini terkait sudah ditemukannya empat kasus flu burung di empat kecamatan berbeda.
"Kami sudah meminta kepada seluruh camat yang bejumlah 47 camat untuk mewaspadai penyebaran flu burung, apalagi sudah ada kasusnya yang ditemukan," kata Bupati Sukabumi, Marwan Hamami di Sukabumi, Senin (28/3).
Menurutnya, dengan adanya laporan terkait flu burung ini pihaknya langsung membuat surat edaran ke seluruh kecamatan yang inti dari surat tersebut agar pihak kecamatan melakukan antisipasi sejak dini dan mewaspadai penyebaran penyakit flu burung.
Hingga saat ini, sesuai data Data Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi empat kecamatan yang diserang flu burung seperti di Kecamatan Sagaranten, Tegalbuleud, Cikidang, dan Kabandungan. Kasus flu burung ini ditemukan setelah petugas dari dinas tersebut mengambil dan memeriksa sample unggas yang mati mendadak.
"Sukabumi belum terbebas dari flu burung, karena virus ini bisa mengalami regenerasi, jika sel virusnya masih ada maka tidak menutup kemungkinan akan mudah berkembang biak dan menyebar ditambah kondisi curah hujan yang tinggi dan kandang yang tidak layak menyebabkan unggas mudah terserang penyakit," tambahnya.
Marwan mengatakan penanganan kasus flu burung ini tidak hanya darurat melainkan percepatan, khususnya dalam melalukan vaksinasi dan sosialisasi kebersihan dan penyehatan lingkungan. Selain itu, pihaknya juga mendorong agar warga tidak memelihara/beternak unggas yang kandangnya dekat dengan permukiman.
"Tidak menutup kemungkinan adanya kecamatan yang tidak pernah punya riwatan penyebaran flu burung ikut terjangkit flu ini, seperti salah satunya di Kecamatan Cikidang," katanya.