Selasa 29 Mar 2016 09:11 WIB

Perjuangan Umar Mukhtar Gelorakan Semangat Kemerdekaan Libya

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Bendera Libya
Bendera Libya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akan tetapi, seperti dikisahkan dalam buku Orang-Orang Muslim Berjasa Besar Pada Dunia, setangguh apa pun pasukan yang dipimpin Umar Mukhtar, akhirnya mereka dipaksa mengakui kecanggihan peralatan tempur para penjajah.

Akhirnya, ia tertangkap di Padang Koufra. Pemerintah Italia menjatuhkan hukuman mati bagi sang pejuang. Ia dihukum dan syahid di atas tiang gantungan dengan disaksikan ratusan pengikutnya pada 1932.

Kesyahidan si Singa Padang Pasir tak mampu memadamkan gairah jihad para pengikutnya, bahkan semangat mereka semakin menggelora. Pada 31 Januari 1942, anak-anak muda Libya yang sedang studi di Kairo mendeklarasikan Jam'iyyah Umar Mukhtar dengan misi mencapai kemerdekaan Libya.

Deklarasi itu juga berwujud pada perjuangan Tarekat Sanusiyah mendirikan negara independen setelah Perang Dunia II atas bantuan Inggris dan Soviet, serta mendapatkan pengakuan dari PBB. Dan, salah seorang cucu pendiri Tarekat Sanusiyah, Idris Sanusi, diangkat menjadi raja Libya pertama pada 1952 dengan nama Raja Idris I

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement