REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI — Sejumlah pedagang daging ayam di pasar tradisional Kabupaten Sukabumi mengaku khawatir omzet penjualan menurun. Hal ini terkait maraknya kasus flu burung yang terjadi di empat kecamatan Sukabumi.
Hal itu dikeluhkan pedagang daging ayam di Pasar Cibadak, Kecamatan Cibadak. ‘’ Dampaknya mulai terasa bagi pedagang dalam beberapa hari terakhir,’’ ujar Suherman (32 tahun), salah seorang pedagang daging ayam Selasa (29/3).Pasalnya kata dia, omzet penjualan daging ayam mulai menurun dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini diduga karana ada warga yang beralih membeli komoditas yang lain terkait adanya kasus flu burung.
Mereka beralih membeli ikan dan daging sapi. Padahal, ungkap Suherman, harga daging ayam kini turun dari Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Oleh karena itu pedagang berharap pemerintah segera menangani kasus flu burung pada unggas sehingga tidak meresahkan warga.
Sementara itu pedagang lainnya di Pasar Cisaat, Kecamatan Cisaat tidak terlalu terkena dampak maraknya kasus flu burung. ‘’ Belum ada penurunan jumlah pembelian,’’ terang salah seorang pedagang Falah (28 tahun). Menuurt dia, para pembeli yang rata-rata langganan ini sudah percaya dengan barang yang dijualnya. Sehingga tingkat penjualan tetap stabil dan tidak terpengaruh kasus flu burung.
Di sisi lain Falah mengatakan, harga daging ayam di lapaknya mencapai Rp 32 ribu per kilogram. Harga tersebut dinilainya masih wajar dan tidak mengalami kenaikan.