REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pesawat domestik Egyptair yang terbang dari Aleksandria menuju Kairo, Selasa (29/3), dibajak dan mendarat di Siprus, kata pejabat Mesir.
Pilot pesawat tersebut diancam diikat dengan bahan peledak oleh seorang penumpang, kata Kementerian Penerbangan Sipil Mesir. The Cyprus Broadcasting Corporation (CVBC) melaporkan, di pesawat tersebut terdapat 55 orang penumpang dan tujuh orang awak.
Pembajakan terjadi di kawasan informasi penerbangan Siprus dan pesawat nahas tersebut dialihkan menuju Larnaca.
Pesawat yang dibajak itu jenis Airbus 320, demikian pernyataan Kementerian Penerbangan Sipil Mesir.
(Baca: Pesawat Egypt Air Dibajak dan Dialihkan ke Siprus)
Kementerian tersebut dalam pernyataannya mengatakan, pilot Omar al-Gammal menginformasikan kepada pihak berwenang dia diancam oleh seorang penumpang yang mengenakan sabuk bom bunuh diri dan memaksanya agar mendaratkan pesawat di Larnaca.
CYBC melaporkan, pesawat tersebut terparkir di apron Bandar Udara Larnaca. Para pembajak meminta polisi menjauh dari pesawat tersebut.
Israel bergegas mengirimkan sejumlah pesawat tempur di wilayah udaranya sebagai upaya pencegahan dalam menanggapi pembajakan pesawat tersebut, demikian sumber dari pihak militer Israel.