REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berupaya untuk memperpanjang landasan pacu bandara agar pesawat-pesawat yang lebih besar bisa masuk. Dengan begitu, subsidi untuk pesawat perintis yang selama ini dikucurkan pemerintah sebesar Rp 600 miliar setiap tahunnya bisa dialokasi untuk hal lain.
Jika landasan pacu bandara tetap dibiarkan pendek, maka menghalangi pesawat besar masuk, yang berakibat pada mahalnya harga tiket pesawat seperti yang terjadi di beberapa bandara di tengah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumaters Utara, hingga Aceh.
"Tiket setengah jam kalau nggak disubsidi sama dengan harga tiket Jakarta-Denpasar naik Garuda, Rp 1,5 juta," ujarnya pada diskusi Forum Perhubungan yang bertajuk “Peluang Investasi Swasta dalam Mengembangkan Infrastruktur Perhubungan Laut”, di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (29/3).
Pemerintah, ujar dia, memutuskan agar seluruh landasan pacu Bandara milik pemerintah untuk diperpanjang agar pesawat-pesawat komersial bisa masuk. Jika tercapai, maka subsidi untuk pesawat perintis akan dicabut.
Hal serupa juga ia katakan dilakukan pada sektor laut. Ia menegaskan, yang namanya pembangunan infrastruktur termasuk sektor transportasi harus berkelanjutan.
"Kalau di transportasi, pembangunan itu berkelanjutan, kalau dibangun sampai 2014 kurang sedikit masa nggak diteruskan. Pembangunan infrastruktur nggak boleh atas sentimental rezim tapi kebutuhan masyarakat," katanya.