REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN –- Sepanjang 675 kilometer jalan provinsi di Sumatra Utara (Sumut) dalam kondisi rusak. Angka tersebut merupakan data dari pemprov Sumut yang disampaikan Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.
"Panjang jalan provinsi yang rusak itu mencapai hampir 25 persen dari total jalan provinsi di Sumut yang mencapai 2.700 kilometer," kata Erry, Selasa (29/3).
Erry mengatakan, panjang jalan yang rusak itu belum termasuk jalan nasional dan jalan kota/kabupaten. Jika ditambah dengan kedua jalan tersebut, lanjutnya, tentu jumlah jalan rusak di Sumut akan jauh lebih banyak.
Menurut Erry, salah satu penyebab masih buruknya kondisi jalan di Sumut adalah anggaran untuk perbaikan dan perawatan jalan yang minim. Hal ini diperparah dengan masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam membayar pajak.
Untuk tahun ini saja, Erry mengatakan, anggaran yang dimiliki pemprov Sumut hanya sebesar Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar. Jumlah ini, lanjutnya, tentu saja tidak cukup untuk membiayai perawatan seluruh jalan provinsi.
"Oleh karena itu, saya berharap masyarakat taat membayar pajak. Jangan seperti sekarang, hanya satu persen dari jumlah warga yang terdaftar membayar pajak. Kalau setidaknya lima persen saja, saya jamin tidak lagi ada jalan yang rusak di Sumut," ujarnya.
Selain jalan provinsi, sekitar 500 kilometer dari total 2.700 kilometer jalan nasional di Sumut juga dilaporkan dalam kondisi rusak berat. Selain itu, masih ada pula ribuan kilometer jalan kabupaten/kota yang kondisinya tak jauh berbeda dengan jalan yang dikelola pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.