Selasa 29 Mar 2016 17:54 WIB

Sikap Suu Kyi Bisa Jadi 'Kaca' bagi Pemimpin Indonesia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Pemimpin opisisi Myanmar Aung San Suu Kyi.
Foto: Reuters
Pemimpin opisisi Myanmar Aung San Suu Kyi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perilaku Aung San Suu Kyi yang bernada rasis diharapkan dapat menjadi 'kaca' pembelajaran bagi para pemimpin dan rakyat Indonesia. Peneliti senior Imparsial Poengky Indarti, mengatakan di Indonesia ini masih ada para pemimpin yang menunjukkan sikap-sikap diskriminatifnya.

"Mentang-mentang mayoritas, jadi merasa paling besar dan paling benar sehingga seenaknya meminggirkan kelompok minoritas atau kelompok-kelompok lain yang tidak seragam," kata peneliti senior Imparsial Poengky Indarti kepada Republika.co.id, Selasa (29/3).

Padahal, kata dia, Indonesia adalah negara besar dan bhineka. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, dia pun mengingatkan para pemimpin untuk menghargai perbedaan agar para pengikutnya juga menjunjung tinggi perbedaan.

"Dengan menghormati kebhinekaan di Indonesia, maka perlindungan terhadap HAM dan transisi Indonesia menuju demokrasi akan tercipta," ujar Poengky. Dia sendiri awalnya mengapresiasi sikap Suu Kyi yang memperjuangkan perlindungan HAM dan demokrasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement