REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Seekor singa Afrika Selatan (Afsel) bernama Sylvester yang sempat lepas selama tiga minggu pada 2015, kabur lagi dari cagar alam dan berkeliaran di kawasan pegunungan yang jarang penduduk.
Pengelola Taman Nasional Afrika Selatan (SANParks), tempat singa tersebut tinggal selama ini, mengatakan kucing besar itu kemungkinan lepas dengan cara merangkak di bawah pagar listrik setelah hujan deras menggerus tanah sepanjang akhir pekan ini.
"Kami menyadari ini kemarin pagi ketika mengecek semua satelit pelacak kalung, bahwa ia sudah kabur. Kami menunggu helikopter untuk mulai pencarian lewat udara," kata jurubicara SANParks Fayroush Ludick kepada Reuters, Selasa (29/3).
Kecil kemungkinan singa itu berjumpa dengan manusia, kata Ludick, namun ia mendesak masyarakat untuk tidak mendekati Sylvester jika melihatnya. "Ini singa yang sama dengan yang kabur tahun lalu. Saya rasa kita harus mengganti namanya menjadi Houdini," imbuh Ludick, merujuk pada ilusionis ternama berdarah Hungaria-Amerika dan pakar melarikan diri.
Pada Juni 2015, binatang yang dinamai Sylvester itu melakukan pembantaian domba, berkeliaran sejauh 300 km sebelum ia ditemukan tengah tidur siang oleh seorang polisi hutan. Ia kemudian diangkut lewat udara dari Pegunungan Nuweveld yang berketinggian 1.750 meter di atas permukaan laut.
"Kami mengantisipasi operasi ini akan jauh lebih cepat karena ia mengenakan kalung pelacak," kata Ludick.