Selasa 29 Mar 2016 20:16 WIB

Hanura Bantah Intimidasi Kadernya Buat Dukung Ahok

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ilham
Partai Hanura
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Partai Hanura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menampik tudingan yang menyebutkan adanya intimidasi atau paksaan terhadap para kader parpol tersebut untuk mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 mendatang.

"Enggak ada (intimidasi). Itu bisa saya jamin, karena saya termasuk orang yang agak kritis soal itu," kata Ketua Tim Pilkada Pusat (TPP) Hanura, Erik Satriya Wardhana di Jakarta, Selasa (29/3).

Partai Hanura pada pekan lalu sudah menyatakan dukungannya atas pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Akan tetapi, keputusan itu malah mendapat pertentangan dari sejumlah anggota partai.

Bahkan, dua kader Hanura mengundurkan diri lantaran tidak sepakat dengan sikap resmi partai mereka tersebut. Kedua orang itu adalah Wakil Ketua DPD Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Partai Hanura, Rahmat HS, dan Wakil Ketua Bidang Pembinaan Legislatif dan Eksekutif Partai Hanura, Bustami Rahawarin.

Menurut Erik, keputusan Hanura memberikan dukungan kepada Ahok merupakan pilihan politik yang wajar. Selaku pejawat Gubernur DKI Jakarta, Ahok memiliki akses untuk mengendalikan dan menguasai banyak sumber daya.

"Untuk Pilkada 2017, Hanura ingin membuktikan apakah incumbent itu memang didukung rakyat atau tidak. Kan ada juga incumbent yang tidak disukai karena tak memiliki prestasi dan malah banyak nyakitin rakyat," kata Erik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement